doc wawasan : foto saat audisi campursari

Prosesi pemakaman Kelly Puspito
’Keroncong Tanah Airku’ mengalun pilu

TAK ada satu pun tepuk tangan terdengar, saat Keroncong Tanah Airku dibawakan sekelompok seniman Semarang. Tak ada pula kemeriahan selama lagu yang dibawakan oleh sebagian anggota Himpunan Artis Keroncong, yang tergabung dalam Hamkri dan Waroeng Keroncong, menjelang jenazah R Pratiknyo Kelly Puspito, diberangkatkan menuju pemakaman Bergota, Semarang, Minggu (18/10) kemarin.

Sebaliknya, beberapa orang mulai merona dan menitikkan air mata, saat lagu itu didengungkan. Putra-putri almarhum, beberapa seniman, tetangga, dan handai taulan, seperti tak kuat menahan tangis tatkala mendengar lagu itu.

Suasana haru memang banar-benar mewarnai pemberangkatan sang seniman keroncong kampiun Semarang. ’’Kami mewakili seniman keroncong Indonesia, sengaja berikrar melestarikan lagu-lagu ciptaan Kelly Puspito sampai akhir zaman. Karena itu kami sengaja mempersembahkan lagu Keroncong Tanah Airku ciptaannya, saat pemberangkatan jenazah,’’ lontar Aji Muska, Ketua Hamkri Semarang, sesaat sebelum pemberangkatan jenazah.

Keroncong Tanah Airku sengaja dibawakan, tambahnya, karena lagu yang terpilih menjadi lagu wajib pemilihan Bintang Radio Tingkat Nasional tahun 1956 ini, yang membawa nama Kelly Puspito melejit.

Mulai saat itu, nama Kelly kemudian masuk dalam bursa pencipta lagu sejajar dengan Syaiful Bahri, Iskandar, S Effendi, Ismail Marzuki, S Purwanto, Iswanto, Samsidi, maupun Gesang.

Empat buah lagu ciptaannya akhirnya menjadi langganan lagu wajib dalam lomba keroncong tingkat Nasional. Masing-masing Keroncong Tanah Airku, Keroncong Indonesia Jelita, Keroncong Nusantara Indah dan Keroncong Cogan Kemenangan. ’’Tak kurang dari seratus lagu ciptaannya tersebar dan digemari masyarakat di seluruh Indonesia,’’ puji Aji Muska.

Sementara itu, Ketua Dekase, Marco Marnadi, melihat almarhum adalah sosok nasionalis yang berjuang lewat karya seninya. Oleh karenanya, Dekase maupun Hamkri mengusulkan kepada pemerintah, agar Kelly Puspito diakui sebagai tokoh nasional.

Trah Kadilangu
Walikota Semarang, H Sukawi Sutarip, yang hadir dan memmberikan sambutan, menyatakan kesiapannya membantu mewujudkan gagasan seniman yang menginginkan Kelly Puspito sebagai tokoh nasional.

Penghargaan sebagai tokoh nasional ini menurut Aji Muska, memang tidak berlebihan. Karena lagu-lagu Kelly Puspito memiliki motivasi kebangsaan, cinta tanah air, memuja kebesaran Tuhan, dan menonjolkan nilai-nilai budaya kebangsaan yang adiluhung.

Raden Pratiknyo Kelly Puspito yang lahir di Pati, 23 Agustus 1930, dan masih memiliki trah Kadilangu Demak, meninggalkan 11 anak, 23 cucu, dan 10 cicit. Sebelum dikenal banyak orang, Kelly pernah meniti karier di Kantor Pos Telepon dan Telegraf (PTT), di kisaran tahun 1953-1960.

Setelah itu almarhum menjadi pegawai sipil Ajudan Jenderal DAM VII/ Diponegoro hingga masa pensiun. Meski begitu, Kelly masih sempat pula mengajar di beberapa perguruan tinggi termasuk di Unnes fakultas bahasa dan seni jurusan sendratasik. wiek/Am

from : wawasandigital

0 komentar: